Isim tatsniyah atau lebih dikenal dengan sebutan mutsanna adalah isim yang menunjukkan arti dua dengan tambahan Alif dan nun di waktu rafa'nya atau ya' dan nun di waktu nashab dan jirnya, contoh:
جاء الرَّجُلَانِ "telah datang 2 laki-laki" (rafa')
رأَيْتُ الرَّجُلَيْنِ "aku melihat 2 laki-laki" (nashob)
مَرَرْتُ بِالرَّجُلَيْنِ "aku bertemu dg 2 pria"(jir)
B. Isim-isim yang dapat diubah ke dalam bentuk tatsniyah
Adapun isim-isim yang dapat diubah ke dalam bentuk tatsniyah adalah sebagai berikut:
1. Mufrad: oleh sebab itu isim tatsniyah (seperti كِتابَانِ), dan jama' (seperti سالِمُونَ) tidak dapat diubah ke dalam bentuk tatsniyah.
2. Mu'rob: oleh sebab itu, isim-isim yang sifatnya mabni seperti isim dhomir tidak dapat diubah ke dalam bentuk tatsniyah.
3. Bukan tarkib: dengan demikian tarkib mazji seperti kata سِبَوَيْه tidak dapat diubah ke dalam bentuk tatsniyah.
Dan apabila seseorang hendak menyebut kata 2 sibawaih dalam bahasa Arab maka ia cukup menambahkan kata (ذَوا) dan (ذوَيْ) di depannya, contoh:
ذوا سبويه (rafa')
ذوَيْ سبويه (nashob-jir)
Apabila ada isim yang bentuknya serupa dengan isim tatsniyah namun tidak memenuhi salah satu ketentuan di atas maka para ahli nahwu menyebutnya dengan istilah mulhaq tatsniyah.
C. Tatacara pembentukan isim tatsniyah
Adapun tatacara pembentukan isim tatsniyah adalah sebagai berikut:
1. Apabila isim tersebut bukan isim maqshur dan manqush maka huruf terakhirnya harus ditambahkan Alif dan nun pada saat rafa' atau ya' dan nun pada saat nashob dan jir, contoh:
سَيَّارَةٌ + ان = سَيَّارَتَانِ
سيارة + ين= سيَّارَتَيْنِ
2.apabila isim tersebut berupa isim maqshur maka ketentuannya adalah sebagai berikut:
a. Apabila isim tersebut terdiri dari empat huruf maka huruf terakhirnya harus diubah menjadi ya' terlebih dahulu, seperti kata مُصْطَفى ketika diubah ke dalam bentuk tatsniyah menjadi مُصْطَفَيَانِ
b. Apabila isim tersebut terdiri tiga huruf maka huruf terakhirnya harus dikembalikan seperti semula, apabila asalnya wawu maka harus dikembalikan menjadi wawu dan apabila asalnya adalah ya' maka harus dikembalikan menjadi ya', contoh:
عَصَا menjadi عَصَوَانِ/عَصَوَيْنِ
فَتَى menjadi فَتَيَانِ/فتَيَيْنِ
Adapun cara membedakan antara Alif maqshuroh yang asalnya wawu dengan Alif maqshuroh yang asalnya ya' adalah sebagai berikut:
Apabila Alif maqshuroh-nya ditulis dalam bentuk Alif maka huruf tersebut asalnya adalah wawu seperti kata (عَصَا).
Apabila Alif maqshuroh-nya ditulis dalam bentuk ya' maka huruf tersebut asalnya adalah ya' seperti kata (فَتَى).
3. Apabila isim tersebut adalah isim manqush maka huruf ya'-nya harus diperlihatkan lagi sebelum diberi tanda tatsniyah, contoh:
هَادٍ menjadi هَادِيَانِ / هَادِيَيْنِ
Tidak ada komentar:
Posting Komentar