A. Pendahuluan
Bahasa Arab termasuk salah satu bahasa yang mengenal adanya pengelompokan kata berdasarkan jenis kelaminnya (al-tadzkir dan al-ta'nits). Hal itu terlihat jelas dalam beberapa kosa kata serta tarkib yang ada di dalamnya, bagi orang-orang non-arab persoalan di atas merupakan salah satu persoalan yang paling sulit mereka hadapi saat mereka mempelajari bahasa Arab, oleh sebab itu, dalam tulisan ini penulis tertarik menyajikan beberapa hal yang berkaitan dengan konsep ta'nits dalam bahasa arab
B. Definisi Muannats
Menurut abu Hamzah Yusuf al-atsary Muannats adalah kata benda yang menunjukkan perempuan baik manusia, binatang, atau benda-benda mati yang masuk dalam kategori Muannats, contoh:
عائشة = Aisyah
الدجاجة = ayam betina
الشمس = matahari
Adapun cara membedakan kata benda ini dengan kata benda mudzakkar adalah dengan dua cara, yaitu:
1. Dengan melihat jenis kelaminnya, ciri ini disebut dengan ciri yang hakiki. Contoh:
أُمٌّ = ibu
فاطِمَةُ = Fatimah
الدُّجَاجَةُ = ayam betina
2. Dengan melihat tanda-tanda ta'nits di dalamnya, yaitu:
a. Yang diakhirnya terdapat ta' marbuthoh (ة), contoh:
الشَّجَرَةُ = pohon
اَلسَّبُّورَةُ = papan
الْمَدْرَسَةُ = sekolah
b. Yang diakhirnya terdapat Alif zaidah mamdudah (اء), contoh:
حَمْرَاءُ = merah
حَضْرَاءُ = hijau
صَفْرَاءُ = kuning
c. Yang diakhirnya terdapat Alif ta'nits maqsuroh, contoh:
كُبْرَي = besar
وُسْطَى = tengah
C. Pembagian kata benda Muannats
Dalam tata bahasa Arab, para ulama' mengelompokkan kata benda Muannats menjadi lima macam, yaitu:
1. Muannats haqiqi: yaitu kata benda yang menunjukkan arti perempuan dari kalangan manusia ataupun binatang terlepas apakah di dalamnya terdapat tanda ta'nits atau tidak, contoh
لَيْلَى (Layla)
عزيزة (Azizah)
أَتَانٌ (keledai betina)
نَعْجَةٌ (domba betina)
2. Muannats majazi: adalah kata yang diperlakukan sama seperti perempuan oleh masyarakat arab namun tidak berasal dari golongan manusia ataupun binatang melainkan dari benda mati (baik ada tanda ta'nits ya atau tidak), contoh:
سَبُّورَةٌ = papan
سَيَّارَةٌ = mobil
شَمْسٌ = matahari
3. Muannats lafdzi : yaitu kata yang memiliki tanda ta'nits di akhir hurufnya (baik haqiqi atau majazi) namun secara makna kata tersebut adalah laki-laki bukan perempuan, contoh:
حَمزة (Hamzah)
طَلْحَة (tholhah)
حُذَيْفَة (hudzaifah)
4. Muannats ma'nawi: yaitu kata yang tidak mempunyai tanda ta'nits di akhir hurufnya namun secara makna kata tersebut adalah perempuan (baik haqiqi atau majazi), contoh:
زَيْنَبُ (Zainab)
هِنْدٌ (Hindun)
دَارٌ (rumah)
شَمْسٌ (matahari)
5. Muannats lafzdi-ma'nawi: yaitu kata yang menunjukkan makna perempuan serta memiliki tanda ta'nits di akhir hurufnya. Contoh:
عَفِيفَةْ (Afifah)
رُقَيَّة (ruqoyyah)
Keterangan:
Dalam beberapa kasus, terkadang satu kalimat bisa menyandang lebih dari satu status, contoh:
عَفِيفَةُ [ haqiqi-lafdzi maknawi]
زَيْنَبْ [haqiqi-maknawi]
سَبُّورَةٌ [ majazi-lafdzi maknawi]